Selasa, 13 Mei 2008

wisata mosium

Wisata museum


Museum Sonobudoyo

Merupakan museum budaya yang lengkap setelah Museum Pusat Jakarta. Terletak di sisi Barat Laut Alun-alun Utara Yogyakarta. Museum yang juga merupakan sarana pendidikan, khususnya dalam bidang seni-budaya dan kepurbakalaan ini, dapat dikunjungi pada dari :
Selasa s/d Kamis: Pukul 08.00-13.00 WIB
Jumat & Sabtu : Pukul 08.00-11.00 WIB
Minggu : Pukul 08.00-12.00 WIB



Museum Sri Sultan HB IX

Museum ini berada di dalam kompleks Kraton Yogyakarta yang diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X tanggal 18 November 1990. Benda-benda /peralatan, foto-foto dan tanda jasa serta barang yang ditampilkan dalam museum ini khusus miik maupun yang diterima almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Jam buka bersamaan dengan Kraton Yogyakarta.



Museum Kereta & Kraton

Keberadaan Museum Kraton sudah dirintis pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII dan masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.
Kraton memiliki beberapa museum yang dikenal dengan Museum Kraton Yogyakarta. Museum-museum yang dimaksudkan tersebut adalah Museum Lukisan, Museum Kraton, Museum Hamengku Buwono IX, dan Museum Kereta. Museum Hamengku Buwono IX terletak di dalam kompleks Kraton, menyimpan beberapa benda yang pernah dipergunakan Sri Sultan Hamengku Buwono IX termasuk berbagain perlengkapan fotografi. Museum Kerata terletak di sisi barat Kraton, tepatnya di jalan Rotowijayan.

Museum ini menyimpan berbagai koleksi kereta milik Kraton, beberapa diantaranya adalah Kyai Garuda Yeksa, kereta yang dipergunakan untuk acara kirab dalam rangkaian penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono VI sampai X; Kyai Jaladara –digunakan Sultan untuk tugas keliling desa; dan Kyai Kanjeng Jimat –digunakan Sri Sultan Hamengku Buwono I sampai III untuk acara Garebeg atau menjemput tamu-tamu khusus.

Museum Kraton terletak di atas tanah seluas 14.000 meter persegi dengan bangunan berciri artiektur Jawa.


Museum Batik

Museum Batik terletak di Jl. Dr. Sutomo, Yogyakarta. Museum inimenyimpan koleksi batik yang berasal dari tahun 1880 sampai sekarang, baik batik gaya Yogyakarta, Surakarta, Madura, atau daerah-daerah lainnya, dengan berbagai motif tradisional. Museum ini juga menyimpan peralatan membatik seperti canthing dan cap, bahan pewarna, dan berbagai macam bahan untuk membatik (malam).



Museum Seni Lukis Kontenporer I Nyoman Gunarsa

Bangunan museum ini menempati tanah seluas 1.000 meter atas bangunan yang bercorak tradisional dan modern. Museum ini mempunyai tiga ruang pameran, yaitu ruang pertemuan / pendapa, ruang pamer tetap, dan ruang kantor.

Museum SLKI Nyoman Gunarso khusus mendokumentasikan karya pelukis-pelukis Indonesia yang berprestasi dan professional dalam seni lukis, khususnya seni kulis kontemporer Indonesia. Koleksi museum itu berjumlah ± 500 lukisan. Beberapa lukisan unggulannya antara lain lukisan dengan judul “Subali Sugriwa” dan “Spirit Hamengku Buwono IX



Museum Sasana Wiratama Diponegoro

Museum ini menempati areal tanah seluas 2 hektar, terletak di kampung Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Bangunan inti monument berarstiektur tradisional Jawa dengan bentuk joglo yang terdiri dari bangunan pendapa dan pringgitan. Bangunan tersebut terakhir dipugar pada tahun 1987.

Museum Monumen Pangeran Diponegoro memiliki 100 buah koleksi yang terdiri dari berbagai jenis senjata tradisional seperti keris, tombak, pedang, panah, dan bedil. Sedang koleksi unggulannya berupa bangunan tembok berlubang (jebol) yang menurut sejarah merupakan bangunan yang dijebol oleh Pangeran Diponegoro guna meloloskan diri dari kepungan kompeni. Di samping itu ada beberapa koleksi yang diperlakukan khusus, yaitu koleksi yang merupakan peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono II yang berasal dari tahun 1752. Koleksi tersebut berujud ketipung (kendang kecil) dan wilahan binang penempung yang terbuat dari kayu dan perunggu berwarna merah dan kuning.

Museum Monumental Pangeran Diponegoro dibuka setiap hari Senin sampai Sabtu pukul 08.0-13.00 WIB.



Museum Dirgantara TNI AU

Museum ini menempati gedung di dalam kompleks TNI Angkatan Udara yang berlokasi di daerah Wonocatur sekitar 10 kilometer dari pusat kota Yogyakarta.

Dalam museum ini, para pengunjung dapat menyaksikan pesawat-pesawat dan benda sejarah dalam perjuangan TNI Angkatan Udara, sejak perang kemerdekaan sampai saat ini. Selain itu bisa dilihat pula diorama dari satelit Palapa dan kapal ruang angkasa Challenger, yang mengorbitkan satelit tersebut.

Para pengunjung bisa langsung ke tempat ini, dengan melaporkan kedatangannya kepada para petugas di tempat jaga. Waktu untuk berkunjung ke museum ini, hari Minggu s/d Kamis antara pukul 08.00-12.00 Hari Besar dan Senin tutup



Museum Dewantara Kirti Griya

Dewantara Kirti Griya adalah rumah bekas kediaman Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa.
Dalam konsep pendidikan beliau, lingkungan sekolah harus memilih suasana kekeluargaan dan oleh karenanya beliau menghendaki untuk bertempat tinggal di dalan lingkungan perguruan yang didirikannya. Suasana kekeluargaan yangn hangat ini hingga kini masih terasa dan dapat dihayati oleh para pengunjung kompleks ini. System pendidikan Nasional Taman Siswa menggunakan pendekatan budaya dan oleh karenanya tidaklah mengherankan bilamana dalam kompleks ini terdapat pendopo yang indah, yang dipergunakan untuk kegiatan latihan tari dan karawitan para siswa.



Museum Affandi

Museum ini terletak di sisi sebelah Utara dari jalan Solo nomor 167, tepatnya di lereng sebelah Barat jembatan sungai Gajah Wong. Gaya lukisannya termasuk dalam aliran eksperesionisme.
Almarhum Affandi telah menerima banyak penghargaan dari Negara-negara di Asia dan Eropa, disamping gelar Doctor Honoris Causa yang diterimanya dari Universitas Singapore.
Museum ini terbuka untuk kunjungan umum. Minggu s/d Sabtu 09.00-13.00 WIB.



Museum Biologi Universitas Gadjah Mada

Terletak di Jalan Sultan Agung no.22 Yogyakarta, merupakan sarana pendidikan tentang satwa (fauna) dalam alam tumbuhan (flora) Indonesia. Dalam museum ini dapat disaksikan berbagai macam herbarium kering dan basah, berbagai jenis binatang dan kerangkanya. Sebagain diantaranya diperagakan dalam bentuk diorama, yang memperlihatkan kehidupan binatang dan tumbuh-tumbuhan tersebut, menyerupai keadaan di alam aslinya. Museum ini buka setiap hari:

Selasa s/d Kamis: Pukul 08.00-13.30 WIB
Jumat : Pukul 08.00-11.00 WIB
Sabtu : Pukul 08.00-12.30 WIB
Minggu : Pukul 08.00-12.00 WIB



Museum Teknologi Mineral UPN

Museum ini berarsitektur modern dengan luas bangunan 1.000 meter persegi, terdiri dari ruang pamer I dan II, studio, gudang dan perkantoran.
Museum Goeteknologi Mineral memiliki koleksi kebumian bidang geologi, pertambangan, perminyakan, dan pertanian yang meliputi batuan (309 buah), artefak (56 buah), panel (42 buah), fosil (309 buah), maket (18 buah), foto (47 buah), tektite (11 buah), mineral (104 buah) dan peta (8 buah).

Koleksi unggulan berupa fosil kepala gajah purba (Maestodon SP) berwarna coklat kehitaman. Gajah tersebut diperkirakan hidup pada masa prasejarah/masa pleistosen atas (3 juta tahun yang lalu), didapatkan dari Museum Geologi ITB Bandung. Di samping itu ada pula koleksi batu Amethyse berwarna ungu dan batu Giok hijau.



Museum Benteng Vredeburg

Di masa penjajahan Belanda, benteng ini merupakan tangsi militer bala tentara pemerintahan Belanda, yang dibangun pada tahun 1765. benteng ini terletak tepat di depan bangunan Gedung Agung, dengan maksud untuk melindungi Residen Belanda yang bertempat tinggal di dalam gedung itu. Menilik lokasi berdirinya, benteng ini nampaknya juga sengaja dibangun untuk menghadapi gerakan militer yang mungkin timbul dari Kraton Yogyakarta, yang letaknya hanya 1 jarak tembakan meriam (meriam kuno) dari benteng ini. Ini terlihat dari letak altar meriam yang terletak disebelah Selatan (menghadap ke Kraton).

Dari atas altar kanon (meriam), kita dapat menyaksikan kesibukan lalu lintas di sekitar gedung-gedung kuno dari pertengahan abad ke 19, yang hingga kini masih terawat baik dan tetap dipertahankan keantikannya. Museum ini di buka pada hari:
Selasa s/d Minggu: Pukul 08.30-14.00 WIB
Jumat : Pukul 08.00-11.00 WIB
Sabtu-Minggu : Pukul 08.30-12.00 WIB



Museum Dharma Wiratama - TNI Angkatan Darat

Dalam museum ini dapat disaksikan berbagai benda bersejarah yang pernah dipergunakan sejak periode 1945 hingga sekarang, di bawah pemerintah Orde Baru, terutama yang dengan perjuangan TNI Angkatan Darat.
Para pengunjung yang datang dalam rombongan yang cukup besar diharapkan untuk memberitahu dahulu sebelum hari kunjungannya, baik melalui surat resmi, secara lisan atau melalui telepon 586417.

Terletak di Jl. Jenderal Sudirman dan dapat dikunjungi pada dari:
Senin s/d Kamis : antara pukul 08.00-13.00
Jumat : tutup
Sabtu dan Minggu: antara pukul 08.00-12.00



Museum Tembi

Bangunan Rumah Dokumentasi Budaya Tembi menempati sebuah gedung induk dengan luas 212 meter persegi. Gedung ini dilengkapi dengan gedung-gedung lain seperti perpustakaan, pendapa, pringgitan, kantor, galeri, gudang, dsb. Yang mempunyai luas total 1.057 meter persegi. Keseluruhan bangunan tersebut menempati areal tanah seluas 3.500 meter persegi.

Rumah Dokumentasi Budaya Tembi menghadap ke selatan berada di sebelah utara jalan jurusan Bantul-Pleret. Museum ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.

Koleksi unggulan Rumah Budaya Tembi berupa tombak Pancasula, tombak dengan landean/pegangan pendek. Bahan tombak adalah besi aji pamor meteor dengan perpaduan warna kelabu dan kuning. Tombak ini berasal dari zaman Mataram Islam. Koleksi unnggulan lainnya adalah keris Caribuk, terbuat dari bahan besi aji pamor meteor, warna hitam ,berasal dari zaman Pejajaran.



Museum Wayang "Kekayon"

Museum ini diresmikan oleh Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Paduka Paku Alam VIII tanggal 5 Januari 1991. menempati 9 unit bangunan dengan luas tanah lebih 1,1 hektar. Terletak pada km 7 dengan nomor telepon 513218.

Dalam Museum ini dapat disaksikan beberapa jenis waayang antara lain: Wayang Purwo, Wayang Madyo, Wayang Thengul, Wayang Klithik, Waayang Beber dan lain sebagainya. Wayang tersebut terbuat dari : kulit, kayu, kain, dan kertas. Selain koleksi wayang, juga terdapat jenis topeng.

Bangunan yang disebut Sasono Pratelo merupakan tempat pelayanan informasi tentang Wayang dan Topeng. Museum ini dapat dikunjungi untuk umum dibuka setiap hari pukul 08.00-15.00 WIB dengan menghubungi pengurusnya terlebih dahulu

Museum Sasmita Loka Jenderal Soedirman

Museum in terletak di jalan Bintaran Yogyakarta dan merupakan bekas rumah kediaman Panglima Besar Jendral Sudirman, jendral pertama dalam angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Dalam museum ini, para pengunjung dapat menyaksikan berbagai senjata api (diantaranya merupakan senjata api buatan sendiri) dan berbagai peralatan perang lain yang dipergunakan dalam revolusi phisik menghadapi musuh-musuh Negara.

Diantaranya benda-benda peninggalan Panglima Besar Sudirman, terdapat tandu (kursi yang dilengkapi dengan tangkai pemikul) yang setia membawa beliau selama bergerilya, dibuka tiap hari jam 08.00-14.00 WIB

Sumber : http://korantarget.wordpress.com/2008/03/23/daftar-museum-di-jateng-diy/

Museum Batik Ullen Sentalu

Museum Ulen Sentalu adalah museum swasta, didirikan oleh Keluarga Haryono di bawah Yayasan Ulateng Blencong yang mendapat dukungan para sesepuh Dinasti Mataram, diantaranya I.S.K.S PB XII, GBPH Poeger, KGPAA PA IX, GRAy. Siti Nurul Kusumawardhani, dan mantan ibu negara Ibu Hartini Soekarno. Secara resmi dibuka Gubernur DIY, Paku Alam VIII pada 1 Maret 1997.

Ulateng Blencong Sejatine Tataraning Lumaku, adalah akronim dari ULLEN SENTALU

Koleksi museum adalah sejarah seni dan budaya Mataram yang merupakan warisan intangible yang dituangkan dalam karya-karya fine arts a-l: lukisan dan foto keluarga Mataram, batik kraton yang dapat membuka ruang dan waktu dalam penelusuran sejarah Mataram Islam maupun Klasik yang menjadi sumber identitas budaya bangsa.

Lokasi di Kawasan Wisata Kaliurang di kaki Gunung Merapi yang merupakan tempat sacral dan panorama alam nan indah menjadi inspirasi penggagas arsitektur museum untuk mendesain bangunan secara “In The Field Architecture Concept”, dimana bangunan dibuat dengan mengindahkan landscape dan menyatu dengan alam itu sendiri.


Pimp : KRT. Thomas Haryonagoro,

tiket masuk : US $ 4 (mancanegara) DOMESTIK Rp. 20.000, pelajar Rp. 10.000

buka : Selasa – Minggu , pkl. 9.00 – 16.00 WIB (libur nasional tetap buka)

web site : www.ullensentalu.com e-mail: info@ullensentalu.com

tel/fax : (274) 880158, 895161 / 881743



Museum Sono Budoyo, Jl. Trikora No. 6

Museum Pendidikan Islam

Museum Perjuangan Jogja

Museum Sasmita Loka

Museum Yogya Kembali, Jl. Monjali

Museum Seni Jogja

Museum Geoteknologi Mineral, Jl. Babarsari




Tidak ada komentar: